Tapi, MX yang diubah jadi sport ada keuntungannya. Mesin Jupiter MX sudah tegak lurus, bukan mesin bebek yang umumnya horisontal. Kalau pun Jupiter MX diubah jadi sport, pastinya sepintas memang asli motor laki. Kan, mesin MX dan V-ixion punya basic yang sama.
Langkah pertama yang dijadikan sebagai posisi penentu bentuk motor sport adalah di rangka belakang atau sub frame. Rangka bebek yang memang untuk Jupiter MX dianggap kelewat pendek seandainya dibikin street fighter.
“Bagian belakang ditambah sekitar 50 cm dari rangka di bawah jok. Pipanya saya pakai yang ukurannya sama dengan rangka aslinya,” bilang Amin, sapaan akrab Muhaimin.
“Saya sengaja memakai tangki milik Yamaha V-ixion. Kemudian diberi kondom dari fiber. Untuk model kondom saya sesuaikan dengan contoh Yamaha FZ1,” bilang modifikator murah senyum ini.
Ruang kosong pastinya bikin motor jadi enggak kelihatan padat. Desain street fighter sejati yang padat jadi hilang. Enggak boleh ada ruang kosong kalau dilihat secara kasat mata.
“Untuk mengisi ruang kosong di bagian tengah, saya buatkan deltabox gadungan dari fiber. Dengan begitu, ruang kosong pun jadi terisi,” bangga Amin. Mantap!
Swing arm kurang gagah jika masih mengandalkan dimensi lengan ayun asli bawaan Jupiter MX 135LC. Muhaimin sengaja memodifikasi swing arm bawaan pabrik supaya lebih gagah. Amin sengaja melebarkan dan memanjangkan lengan ayun aslinya.
Cara yang dilakukan untuk menyesuaikan karakter street fighter yang menggunakan roda tapak lebar. Seandainya pakai lengan ayun standar modifikasi street fighter kurang lengkap.
“Saya tambah 3 cm di bagian tengah dan 3 cm lagi untuk memanjangkan swing arm. Tujuannya ban yang dipakai ukuran besar jadi mau tidak mau musti merombak swing arm,” beber Amin yang juga membuka warung bebek Sinjay di Madura ini. (motorplus-online.com)
sumber : http://motorplus.otomotifnet.com