Bore up dan perbedaan mungkin
masalah lain. Tapi, buat Dian Okem Prastia, keduanya diwujudkan dalam
motor tunggangan hariannya. Langsung tembak. Suzuki Thunder 250
dinaikkan jadi 350 cc.
”Urusan mesin saya percaya pada Bro
Inyong, lewat bore up pakai seher 82 mm, kapasitas tepatnya jadi 350 cc.
Banyak yang bilang kemungkinan jebolnya gede, tapi saya cuek. Toh aman
dipakai harian sampai pelosok Tangerang,” pede Okem.
Nah, untuk
soal perbedaan, ia berfilosofi di lelaku painting motor ini. “Konsepnya
gambar-gambar freehand yang berbeda-beda sebagai simbol perbedaan yang
ada,” katanya berapi-api.
Terkesan seru dan rame, Okem percaya ke
rumah modifikasi Udin Cikarros yang masih sobat sepermainannya. Teknik
freehand lumayan unik, karena dilakoni dengan tangan dan spidol yang
dipernis agar tahan lama dan nggak gores.
Pilihan motif kental
nuansa ke-Indonesiaan. Motif-motif batik khas Jawa dipadu pola-pola
Kalimantan dan berbagai gaya bernuansa lokal.
“Semua pranti penunjang mulai tangki, sepatbor, setang sampai knalpot dibuat oleh Udin Cikkaros,” timpal anggota klub Southland MG ini.
Ke depan, rombakan terbilang minimalis. Rake asli Thunder nggak diotak atik. Ia percaya sok depan asli Thunder yang memang sudah ideal untuk motor-motor cc menengah. “Tampilan sudah padat. Saya hanya ganti setang standar pakai U bar tanpa rider tinggi. Secara ergonomi enak diajak riding jauh,” jelasnya.
Di bagian belakang, ia merasa kurang sreg dengan teromol standar Thunder 250. Agar lebih pas dan mumpuni, dipasang teromol model Honda Shadow 400. ”Pilihan ini makin tampah padat di sektor belakang sekaligus meredam akselerasi motor yang lumayan ganas karena naiknya kapasitas mesin ini,” bangga Okem. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek depan: El Nana 2,50x17
Pelek belakang : El Nana 5,00x17
Ban depan : Corsa 130/80-17
Ban belakang : Corsa 150/60-17
sumber : http://motorplus.otomotifnet.com